Kriteria Orang Yang Dicintai Oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Kriteria Orang Yang Dicintai Oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Setiap manusia mendambakan cinta dan kasih sayang, tetapi cinta yang paling agung dan kekal adalah cinta dari Allah SWT. Cinta ini tidak diberikan kepada sembarang orang, melainkan kepada mereka yang memiliki kriteria khusus yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Berikut adalah beberapa kriteria orang yang dicintai oleh Allah SWT.
Sanjungan Allah kepada Orang yang Berjihad
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS. Ash-Shaff: 4)
Surat Ash-Shaff adalah surat yang mengandung seruan jihad. Di awalnya, Allah SWT memberikan sanjungan kepada para pejuang di jalan-Nya. Di bagian akhirnya, Allah menyerukan jihad, dan di tengah-tengahnya Allah memastikan bahwa agama-Nya akan menang meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mencintai mereka yang berjuang untuk menegakkan kebenaran, tanpa gentar dan penuh keikhlasan.
Janji Allah kepada Pejuang di Jalan-Nya
Allah SWT berfirman:
"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkan agama-Nya di atas segala agama, meskipun orang musyrik membenci." (QS. Ash-Shaff: 8-9)
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ زَوَى لِي الأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا ، وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زَوَى لِي مِنْهَا
"Sesungguhnya Allah membentangkan bumi kepadaku sehingga aku dapat melihat belahan timur dan baratnya. Dan sungguh, kekuasaan umatku akan sampai pada semua yang telah dibentangkan kepadaku."
(HR. Muslim 2889)
Janji kemenangan dan pertolongan dari Allah SWT kepada mereka yang berjuang di jalan-Nya merupakan bukti nyata bahwa jihad di jalan Allah bukanlah perjuangan yang sia-sia.
Kriteria Orang yang Dicintai Allah SWT
a. Mereka Berperang di Jalan-Nya
Mereka tidak suka tinggal diam, berpangku tangan, dan bermalas-malasan. Mereka aktif berkontribusi dalam dakwah dan kebaikan, mengorbankan harta, tenaga, dan jiwa untuk agama Allah. Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah." (QS. Ash-Shaff: 14)
b. Ikhlas dalam Berjuang
Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu hanya karena Allah, bukan demi pujian manusia. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَاتَلَ لِتَكونَ كَلِمَةُ اللهِ هي العُلْيَا ، فَهوَ في سبيلِ اللهِ
"Barangsiapa yang berperang agar kalimat Allah menjadi tinggi, maka dia berada di jalan Allah." (Muttafaq 'alaih)
Sulaiman Ad-Daroni berkata:
إذا أخلص العبد انقطعت عنه كثرة الوساوس والرياء
"Apabila seorang hamba telah ikhlas, maka akan terputus darinya banyak was-was dan riya’." (Madarijus Salikin 2/92)
c. Saling Mendukung dalam Kebaikan
Allah SWT berfirman:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (QS. Al-Ma'idah: 2)
Rasulullah SAW bersabda:
dari Abu Musa Al Asy’ary RA dari Nabi SAW bersabda
المُؤْمِنُ للْمُؤْمِنِ كَالبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضَاً وشبَّكَ بَيْنَ أصَابِعِهِ
"Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti bangunan, sebagianya menguatkan sebagian yang lain." (Muttafaq 'alaih)
Umat Islam bagaikan satu tubuh, di mana jika satu bagian terluka, bagian lain ikut merasakannya. Inilah semangat persaudaraan sejati yang dicintai Allah SWT.
d. Seperti Bangunan yang Kokoh
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.". (QS. Al-Hajj: 40-41)
e. Tidak Tersusupi Hal-hal yang Melemahkan
Di antara hal-hal yang harus dijaga untuk tetap kuat adalah ukhuwah Islamiyah. Allah SWT berfirman:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu dan takutlah terhadap Allah supaya kamu mendapat rahmat.". (QS. Al-Hujurat: 10)
Dari Nu’man bin Basyir RA bahwa nabi SAW bersabda:
مَثَلُ المُؤْمِنينَ في تَوَادِّهِمْ وتَرَاحُمهمْ وَتَعَاطُفِهمْ ، مَثَلُ الجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الجَسَدِ بِالسَّهَرِ والحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalan hal saling mencintai, saling menyayangi dan berlemah lembut bagaikan satu tubuh. Apabila anggota tubuhnya mengeluh (merasa kesakitan) niscaya anggota badan lainya ikut merasakan saki dengan tidak bisa tidur malam dan demam” (mutafak alaih)
Pengaruh Cinta kepada Allah dalam Kehidupan
Cinta kepada Allah SWT membawa kebahagiaan yang hakiki. Amir bin Abdul Qois berkata:
أَحْبَبْتُ اللَّهَ حُبًّا سَهَّلَ عَلَيَّ كُلَّ مُصِيبَةٍ، وَأَرْضَانِي بِكُلِّ قَضِيَّةٍ، فَمَا أُبَالِي مَعَ حُبِّي إِيَّاهُ مَا أَصْبَحْتُ عَلَيْهِ
"Aku mencintai Alloh Azza wa Jalla dengan penuh kecintaan. Sungguh sangat mudah (menghadapi) setiap musibah yang menimpaku, dan Dia meridhoiku dalam setiap permasalahan, maka aku akan tidak mempermasalahkan setiap permasalahan yang aku hadapi bersamaan dengan kecintaanku (kepada Alloh) selama aku berada di atas kecintaan kepadaNya” (hilyatul Auliya 2/89)
Al-Qasim Al-Ju’i berkata:
شبع الأولياء بالمحبة عن الجوع فعقدوا الذاذة الطعام والشراب والشهوات ولذات الدنيا لأنهم تلذذوا بلذه ليس فوقها لذه فقطعتهم عن كل لذة
"Para wali telah merasa kenyang dengan kecintaan kepada Allah sehingga mereka tidak lagi mencari kenikmatan dunia. Karena mereka telah merasakan kelezatan yang tidak ada lagi kelezatan di atasnya.". (Hilyatul Auliya 9/323)
Penutup
Cinta Allah adalah anugerah yang lebih besar dari dunia dan segala isinya. Mendapatkan cinta-Nya berarti mendapatkan keberkahan, ketenangan, dan kebahagiaan yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Oleh karena itu, marilah kita berusaha memenuhi kriteria sebagai orang yang dicintai Allah SWT dengan menjaga keimanan, keikhlasan, ukhuwah, dan perjuangan di jalan-Nya.
Posting Komentar