Ghodul Bashor : Salah Satu Resep Jitu Hadapi Fitnah Wanita

Daftar Isi

Wanita: Fitnah Terberat bagi Laki-Laki

Sesungguhnya fitnah terbesar yang dihadapi seorang Muslim dalam kehidupan ini adalah fitnah melihat wanita. Fitnah ini banyak ditemukan di pasar, jalan-jalan, tempat umum, media cetak seperti koran dan majalah, serta media elektronik seperti televisi dan bioskop.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)

Dari Usamah bin Zaid RA, Nabi SAW bersabda:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku satu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki selain wanita.” (Muttafaq 'alaih)


Cara Mengatasi Fitnah Ini

1. Menundukkan Pandangan

Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'” (QS. An-Nur: 30)

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda:

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ ، وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَى ، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ . )رَوَاهُ مُسْلِمٌ(

“Telah ditetapkan atas anak Adam bagian dari zina, yang pasti akan ditemuinya. Mata zinanya adalah melihat, telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, hati berangan-angan, dan kemaluan yang membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Muslim 2657)

Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pandangan yang tidak disengaja?” Maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim)

Dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya, Rasulullah SAW bersabda kepada Ali:

يَا عَلِىُّ لاَ تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ

“Hai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan pertama dengan pandangan kedua. Maka sesungguhnya bagimu (pandangan) pertama, dan tidak ada pandangan kedua.” (HR. Abu Dawud)

2. Merasakan Pengawasan Allah

Seorang Muslim hendaknya selalu merasa diawasi oleh Allah agar ia takut dan malu kepada-Nya. Allah berfirman:

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Al-Mu’min: 19)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra’: 36)

Dari Sa’id bin Yazid, seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW, “Berilah aku wasiat atau nasihat.” Beliau bersabda:

أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللهِ، وَأَنْ تَسْتَحِيَ مِنَ اللهِ كَمَا تَسْتَحِي رَجُلًا صَالِحًا مِنْ قَوْمِكَ

“Aku wasiatkan kepadamu untuk bertakwa kepada Allah dan hendaklah kamu malu kepada Allah sebagaimana kamu malu kepada seorang laki-laki shalih dari kaummu.” (Syu'abul Iman lil Baihaqi 6/145 no. 7738)

3. Mengingat Persaksian Anggota Badan di Hari Kiamat

Allah berfirman: “Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Fushilat: 20)

Dari Anas RA, ia berkata:

“Kami berada di sisi Nabi SAW lalu beliau tertawa, kemudian berkata: 'Tahukah kalian mengapa aku tertawa?' Kami menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.' Beliau bersabda: 'Dari percakapan seorang hamba kepada Rabb-nya, dia berkata: Wahai Rabbku, bukankah Engkau telah melindungiku dari kezaliman? Allah berfirman: Ya. Lalu Allah berkata: Cukuplah dirimu sendiri sebagai saksi pada hari ini dan para malaikat pencatat amal sebagai saksi.' Kemudian mulutnya dikunci, lalu dikatakan kepada anggota tubuhnya: 'Bicaralah.' Maka anggota tubuhnya berbicara dengan amal-amalnya.” (HR. Muslim)

4. Menyadari Manfaat Menundukkan Pandangan

Ibnu Qayyim RH berkata, di antara manfaat menundukkan pandangan adalah:

a.Mentaati perintah Allah, yang merupakan kunci kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah berfirman:

“Barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 71)

b. Menghindari panah beracun setan, yang bisa merusak hati dan menjerumuskannya dalam kebinasaan.

c. Menjadikan hati lebih bahagia dan lapang, dibandingkan dengan kelezatan sesaat dari melihat yang diharamkan.

Dari Abu Qatadah RA dan Abu Dahma RA, Nabi SAW bersabda:

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, melainkan Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.” (Musnad Ahmad 23074, dinyatakan sahih oleh Al-Albani)

d. Menundukkan pandangan juga menjadikan hati bercahaya, sebagaimana firman Allah:

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya...'” (QS. An-Nur: 30)

Lalu, dalam ayat berikutnya Allah berfirman:

“Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang di dalamnya ada pelita besar...” (QS. An-Nur: 35)

5. Menikah

Menikah adalah solusi terbaik untuk menjaga pandangan dan kehormatan diri. Dari Abdullah bin Mas’ud RA, Nabi SAW bersabda:

يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka hendaklah ia menikah. Sebab, menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.” (Muttafaq 'alaih)

Rasulullah SAW Berlindung dari Fitnah Mata

Dari Syakal bin Humaid RA, ia berkata:

“Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku doa yang bisa memberi manfaat.” Beliau bersabda:

قُلْ اللَّهُمَّ عَافِنِي مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَبَصَرِي وَلِسَانِي وَقَلْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّي

“Katakanlah: 'Ya Allah, berilah aku keselamatan dari keburukan pendengaranku, penglihatanku, lisanku, hatiku, dan keburukan kematianku.'” (HR. An-Nasa’i 5854, dinyatakan sahih oleh Al-Albani)

Semoga Allah menjaga kita dari fitnah dunia dan memberikan kita kekuatan untuk menundukkan pandangan serta menjaga kehormatan diri. Aamiin.

Posting Komentar